Jumat, 15 Februari 2013

Memenuhi Syariat Islam, Apa Kau Berani?

"Rin, tak ceritani tah"
"Apa?"
"Tapi, janji sek, billahi gak boleh bilang sapa-sapa?"
"Janji deh"

Emang janji seh, tapi semacam tidak seru kalau tidak kuceritakan padamu kawan. Nah karena udah kejedok janji maka kusamarkan saja namanya. Malem itu, dia cerita puanjang lebar tentang seseorang yang habis bercurhat padanya tadi siang. Nah loh apa spesialnya? paling ya cuma curhatan anak cewek, tidur aja napa, tengah malem gini. Mungkin dia udah gak kuat nahan galaunya paling yah mangkanya dia cerita ke aku. Dari nada suaranya yang minta aku janji bilahi, aku jadi merinding, apaan sih neh anak. Firasat gak enak.
Beneran deh, habis diceritain kurang lebih 60 menit, aku jadi ikutan galau. Ikutan mikir. Mangkanya ku ceritakan saja padamu kawan, biar beban di hati agak enteng. hehehe...

Kalau kau diajak diskusi dengan seorang ikhwan kakak kelas, dan menyuruhmu untuk segera menikah diusia muda apa yang kau lakukan? Tentu akan menyanggahnya kan. Lho kan belum mapan, mau dikasih makan apa ntar anak-anaknya. Lho kan aku masih mau membahagiakan orang tua. Lho kan aku masih ingin mengabdi untuk negriku. Lho kan aku masih mau menikmati enaknya bekerja. dan lho kan lho kan yang lain. Tentang saja kawan, aku juga akan berpikiran sama. Namun apa yang dikatakan mas yang ngaku ustadz itu.
"Sekarang ini terjadi pergeseran orientasi, sekarang ini anak muda terpengaruh dengan budaya barat. Inginnya menunda nunda pernikahan. Padahal Islam tidak menganjurkan yang demikian. Kau tau peran seorang ibu untuk anak-anaknya? Dia yang sangat berperan membentuk pribadi anak-anaknya, menjadi anak yang hebat, sholeh sesuai dengan tuntutan Islam. Kalau wanita menunda pernikahannya, maka sampai usia berapa kau sanggup mendidik anak-anakmu? Saat anakmu sudah remaja, dan sangat butuh sekali dukungan dari seorang ibu, apa kau masih sanggup untuk mendidiknya? Apa kau masih kuat?". Ya gak bisa gitu lah mas.

Ada seorang temenku yang gak tau kenapa jalan hidupnya yang tadinya lurus lurus aja, habis S1 langsung ke S2, tiba tiba belok ingin nikah.
"Ya gak papalah, S2 sambil hamil"
"Hah? La emangnya kuat kesana kemari sambil hamil?"
"Ada kok kakak kelasku yang S2 sambil hamil".
Neh anak kena demam apa yah, kok tiba-tiba mikirin nikah. Tapi dia selalu bilang, "Biarlah orang lain selalu meledekku kalau orientasiku ingin segera menikah, kalau disetiap doa doaku ingin segera mendapat jodoh, toh doa ibarat sebuah pesanan ke Allah, aku berdoa sekarang agar pesananku segera dikabulkan"

Curhatan temenku malem ini mengingatkan ku pada 2 hal diatas. Dia dilamar kawan. Oleh seorang ikhwan. Gak ada angin gak ada ujan. Dan ikhwan itu meminta keputusan senin besok, dan rencananya sebelum berangkat PKP minggu depan orang tuanya akan datang ke rumah sang cewek. Ya kalau ikhwan itu sudah lulus, sudah bekerja, dan sudah mapan sih ndak papa. Nah ini, temen seangkatan sendiri. Belum lulus. Ya ampunnn, nekat amat neh cowok. Bener kata temenku, kalau seseorang yang kau sukai bertanya "Apa kau mau jadi istriku?" Pasti kau akan bilang iya. Tapi beda kalau pertanyaannya "Apa kau mau jadi istriku sekarang? Tahun ini?" Kalau gitu, pasti kau akan bilang "Yo sek sek sek". Yaiyalah, disaat lagi genting gentingnya mikirin kos buat PKP, mikirin tugas-tugasnya dan mikirin sidang, neh malah disodorkan pertanyaan nyeleneh kayak gitu. Apa gak garai galau ngene iki? Aku aja yang gak ikut jadi tersangka ikutan galau, palagi cewek itu. Masalahnya, neh ikhwan sudah pernah datang kerumahnya si cewek. Sudah kenal dengan orang tuanya. Perlu digaris bawahi ya kawan, selama ini mereka berdua gak ada apa apa, gak ada rumor, gak ada kedekatan yang terespose publik, hening. Dan si ikhwan itu sendiri lo dikabarkan suka dengan orang lain, la ini kok tiba-tiba melamar orang yang lain lagi. Untung aja ibu sang cewek merestui, tapi cewek itu bilang dia belum sreg, dia masih kaget. Yaiyalah aku aja kaget, nemu spesies aneh macem gini. Kalau mas ustadz tadi kan cuma ngasih wejangan wejangan doang, toh dia sendiri sampe umur segini belum nikah juga. Nah ini, ketemu sama anak yang bertindak nyata. Bener bener ikhwan banget. Yasudahlah yah, kalau kalian ingin memenuhi syariat Islam, ku doakan yang terbaik untuk kalian berdua. Amien.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar